Jakarta - Microsoft memang diakui sebagai perusahaan
pengembang software nomor wahid di dunia, namun ternyata hal tersebut
tidak menjamin terhadap terjadinya kemungkinan kegagalan dalam produk
software besutannya.
Seperti yang kali ini dialami oleh
antivirus besutan pemilik produk OS paling populer tersebut yakni
Security Essentials, yang dinyatakan gagal setelah selesai menjalani
pengetesan bertubi-tubi yang dilakukan oleh AV-TEST.
Akibat kegagalan tersebut, seperti dilansir VR Zone, Security Essentials harus rela kehilangan sertifikasi yang selama ini telah digenggamnya.
Kegagalan
tersebut diduga akibat dari kesalahan pada penggunaan mesin heuristik
yang diimplemetasikan pada antivirus tersebut. Efeknya adalah proses
pemindaian yang dilakukan menjadi tidak solid.
Sehingga dalam
pengetesan, kemampuan Security Essentials untuk melakukan pengenalan
terhadap ancaman baru hanya mampu mengenali 64%. Padahal antivirus yang
ikut dalam pengetesan wajib mengenali minimal 89% terhadap ancaman baru
yang mengintai.
Dalam sesi pengetesan lain yang mengharuskan
antivirus menangani pemulihan terhadap kejadian 'critical system
modifications', Security Essentials hanya mampu memperoleh skor terhadap
perbaikan yang dilakukan sebanyak 3,5 poin dari skala parameter 6 poin.
Meski
demikian, masih ada hal positif yang ditunjukkan oleh Security
Essentials, karena berhasil 100% mengenali malware yang telah berusia 3
bulan atau lebih.
( ash / ash )
0 komentar:
Posting Komentar