Jakarta
- Lembaga riset IDC pernah mengajukan pertanyaan, 'Apakah Anda yakin iPad dapat
menggantikan kertas?' kepada sejumlah responden. Dan jawabannya sungguh
mengejutkan, sebanyak 50% lebih responden yakin iPad dapat melakukannya.
Kehadiran iPad dan tablet PC atau penetrasi smartphone ternyata secara tidak langsung telah membuat revolusi baru terhadap penggunaan data terhadap layanan cloud atau mobility. Saat ini, dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan yang mengadopsi layanan di awan ini.
Seperti dikatakan Pam Doyle, Director Imaging Products Group Fujitsu Computer Products of America, pengadopsi cloud di kalangan perusahaan pada Q2 2012 di kawasan Asia Tenggara, India, Hongkong dan Australia mencapai 39%.
"Sedangkan menurut GfK, pengguna smartphone di Indonesia mencapai 66%. Cukup tinggi, walaupun masih kurang dibandingkan Singapura yang mencapai 83%. Tapi ini artinya potensi penggunaan data dan cloud akan semakin tinggi," tambahnya.
Dikatakan Pam, tuntutan pelanggan dan iklim bisnis terus berubah dengan cepat antara lain didorong oleh tren cloud dan mobilitas pekerja yang semakin tinggi. Seperti konsepsi Bring Your Own Device (BYOD), pekerjaan bisa dilakukan di mana saja dan dengan perangkat apapun.
Kembali ke topik tablet dapat menggantikan kertas. Pada kenyataanya, saat ini banyak perusahaan memilih memindai atau capture dokumen yang kemudian dikirimkan ke karyawannya. Ini jauh lebih efektif ketimbang memprint via kertas.
Fakta selain penetrasi tablet dan smartphone, rata-rata pengguna email di sebuah perusahaan sebanyak 105 user, ini belum termasuk ke konten seperti jejaring sosial, instant messaging, dan lain sebagainya.
"Setidaknya ada lima bentuk capture, seperti enterprise capture, distributed capture, intelligent data capture extraction, automated indexing, dan scan store," ungkap Pam.
Dengan capture dokumen, selain menghemat biaya ada beberapa lagi keuntungan yang bisa didapatkan, salah satunya hasil dokumen yang justru lebih baik dari dokumen aslinya daan tentu saja awet.
"Kita tidak bisa menduga terjadinya bencana seperti tsunami atau gempa yang bisa membuat dokumen kita hilang. Bila menggunakan capture data, Anda bisa menyimpan dokumen itu di cloud dan mengaksesnya kapan saja," tandasnya.
Survei Fujitsu tahun 2012 kepada para pengguna sistem pemindaian menunjukkan bahwa tolok ukur keberhasilan penerapan sistem pemindaian arsip berturut-turut adalah: waktu respons dan/atau layanan pelanggan yang lebih baik (68%), penghematan nyata dari biaya penyimpanan kertas (53%) dan kualitas indeks sangat baik (42%).
Sementara itu, sebanyak 49% responden menyatakan mampu mencapai target tingkat pengembalian modal sesuai harapan dari penerapan sistem pemindaian untuk proses transaksi.
"Produk Fujitsu sendiri menyediakan alat pemindai untuk banyak kalangan mulai dari enterprise hingga small medium bussines (UKM). Tergantung seberapa kebutuhan mereka," jelas Head of Channel Partner Marketing and Alliances Fujitsu Indonesia, Ewin Tam.
Dikatakan Ewin, pengguna capture data di Indonesia selama 2009 sampai 2011 telah melesat hingga 47%. Sedangkan Fujitsu sendiri menguasai market share antara 50% sampai 55%.
"Dari banyak produk scanner Fujitsu itu 35% adalah pengguna yang kebutuhannya 8-16 paper per minute (ppm), 27% sebanyak 16-30 ppm dan 29% 31-50 ppm," ungkapnya.
Setidaknya ada 4 kriteria yang diklaim dipegang produk Fujistu. Yaitu desain mudah digunakan, kecil tapi banyak fungsinya, pintar, dan berkualitas yang mampu membuat tulisan menjadi lebih baik.
( tyo / ash )
0 komentar:
Posting Komentar